Archive for Agustus 2014
Cemburu Buta
Hubungan antar manusia adalah sangat penting dalam
kehidupan. Menjaga tali silaturahmi sesama umat manusia adalah suatu kewajiban
yang patut manusia lakukan. Status sodara bukan hanya sekedar dengan ikatan
darah semata. Lewat jalan pertemanan dan persahabatan sebenarnya kita bisa
menjalin tali persaudaraan. Begitu juga dengan saya, saya mempunyai seorang
sahabat sejak SMP sampai sekarang, bahkan bagi saya dia sudah bukan sahabat
saja tapi lebih tepatnya sudah saya anggap saudara. Bagi saya dan dia atau bagi
keluarga saya dan keluarga dia itu bukan sesuatu yang aneh. Karena
masing-masing dari kami memang saling menganggap saudara. Dan masing-masing
saling menjaga tali silaturahmi. Tapi tentunya tidak bagi orang lain, karena
keakraban kami banyak orang yang iri. Banyak orang terdekat dari kami tidak
menyukainnya. Banyak dari mereka mengira hubungan kami lebih dari saudara.
Berbagai salah paham dari mulai awal hubungan kami sampai sekarang telah kami
lalui. Dan semua salah paham datangnya dari pasangan kami.
Banyak dari mereka merasa cemburu dengan kedekatan
kami. Sebenarnya kami tidak pernah ambil pusing jika orang lain atau hanya
teman kami yang beranggapan begitu. Tapi lain ceritanya jika pasangan kami yang
protes. Kami harus bertindak hati-hati agar tidak menyakita pasangan
masing-masing. Bahkan pasangan saya sekarang selalu perang dingin dengan
sahabat saya. Dia sangat sensitive jika mendengar saya dengan sahabat saya.
Maka dari itu kami berdua selalu berusaha menjaga perasaan pasangan kami. Jika
kami mempunyai pasangan selalu berusaha mengenalkan diri masing-masing agar
tidak terlibat salah paham nantinya. Alhasil saya selalu berhubungan baik
dengan pacar-pacarnya terdahulu. Tapi tidak untuk pacarnya sekarang.
Ternyata sebuah kata bijak memang benar “Jangan
pernah percaya terhadap orang lain percayalah pada diri sendiri”
Kami bahkan hampir memutuskan tali silaturahmi
gara-gara masalah yang dibawa pacarnya. Saya sempat marah besar kepada pasangan
sahabat saya. Padahal keluarga saya sudah menyambut baik dia ketika dikenalkan
di rumah. Saya juga selalu menjaga perasaan pasangan sahabat saya ketika kami
bertemu. Bahkan tidak hanya saya, keluarga saya juga selalu menasihati saya
begitu. Tapi coba apa balasannya?
Dia bahkan menginjak-nginjak harga diri keluarga saya. Berusaha mengadu domba keluarga saya dan keluarga yang lain. Entah
apa yang saya rasakan waktu itu, yang jelas perasaan saya campur aduk. Entah
kenapa dia melakukan itu, entah hanya kehilafan semata atau sengaja karena
merasa cemburu keluarga saya dekat dengan pasangannya. Saya bahkan marah-marah
pada sahabat saya. Saya sempat melarang dia dating lagi kerumah saya. Jujur
saya menyesal, tapi inilah cara satu-satunya agar masalah ini tidak terulang. Kami
hanyalah mengalah karena kami tidak ingin nasib hubungannya hancur gara-gara
kecemburuan. Disaat kami tersakiti, kami masih menghargai perasaan gadis itu.
Tapi saya salut, sahabat saya datang ke rumah dan
menangis mohon ampun pada ibu dan bibi saya. Dia berkata tidak mau sampai tali
silaturahmi yang sudah berjalan lama ini putus. Sebenarnya keluarga saya tidak
benar-benar marah padanya karena saya dan dia hanya sekedar korban saja. Tetapi
karena masalah yang dibawa pacranya ini yang memaksa kami melakukannya.
Masalahkami alhamdulilah sudah beres. Tapi hubungan saya dengan sahabat saya
menjadi canggung kembali. Mungkin seiring berjalannya waktu hubungan kami akan
normal kembali. Tapi tidak dengan keluarga saya yang jadi korban adu bomba dan
pacarnya. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya karena belum ada
penyelesaian. Mohon doakan keluarga saya agar semua masalah ini beres dengan
damai. Karena jujur sebenarnya perasaan saya campur aduk, karena itu saya hanya
bisa menuangkan perasaan saya disini.